Realisasi Anggaran Penanganan Covid-19 Baru 40,94 Persen

KONFERENSI PERS : Pj Sekda Ketapang, Heronimus Tanam, saat menyampaikan realisasi anggaran untuk penanganan Covid-19 di Ketapang, kemarin (17/11).

KETAPANG, MENITNEWS.id – Pada tahun 2020 Pemerintah Daerah Ketapang mengalokasikan anggaran penanganan Covid-19 senilai Rp105 miliar lebih. Hingga 30 Oktober 2020, penyerapan anggaran yang dialokasikan dari refocusing APBD tersebut sudah mencapai 40,94 persen. Namun demikian, penyerapan anggaran ditargetkan mencapai 100 persen di akhir Desember 2020 mendatang.

Penjabat Sekretaris Daerah Ketapang, Haronimus Tanam, mangatakan refocusing anggaran untuk penanaganan Covid-19 dilakukan dengan beberapa tahap. Mulai anggaran murni 2020 maupun perubahan yang dialokasikan maksimal sampai Desember 2020. “Total anggaran keseluruhan untuk penanganan Covid-19 di Ketapang mencapai Rp105 miliar lebih,” kata Tanam, kemarin (17/11).

Dia menjelaskan, anggaran penanganan Covid-19 tersebut terbagi dalam beberapa sektor kegiatan. Meliputi bidang kesehatan, bidang ekonomi dan bidang sosial. Semuanya dilaksanakan oleh masing-masing instansi terkait. “Jika dirinci dari tiga bidang itu, dari total anggaran Rp105 miliar, terbesar ada di bidang kesehatan atau kurang lebih Rp65 miliar. Sementara di bidang perekonomian hanya Rp6,7 miliar dan sosial sebanyak Rp33 miliar,” jelasnya.

Sementera mengenai persentasi serapan anggaran Covid-19, pada bidang kesehatan sampai 30 Oktober 2020 yakni 58,74 persen. Sedangkan bidang ekonomi dan sosial baru mencapai 37,4 persen. “Jadi kalau total keseluruhan, realisasi penyerapan anggaran Covid-19 di Ketapang sampai 30 Oktober mencapai 40,94 persen,” ungkap Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Ketapang ini.

Tanam mengaku, serapan anggaran masih belum dianggap tinggi dikarenakan dalam pelaksanaanya terdapat masalah-masalah, seperti kendala administrasi. Terlebih instasi terlai harus menyipakan itu semua meski perintahnya harus cepat dikerjakan. “Salah satu contoh misalnya bantuan mahasiswa yang sudah dua kali dilaksanakan. Secara fisik semua terpenuhi, tapi pembayarannya belum, baru tahap pertama. Ini berpengaruh pada persentasi penyerapan, sebab di sini yang dihitung adalah pembayaran. Semoga memasuki akhir 2020 sudah bisa terselesaikan,” paparnya.

Dia menambahakan, kedepan Pemda masih akan mengalokasikan anggaran untuk mengatasi pandemi Covid-19. Hanya saja kemungkinan dalam bentuk lain, mengingat regulasi yang sudah-sudah cukup merepotkan. “Kalau kemarin kita refocusing langsung kepada dinas yang menangani atau sesuai tupoksi. Kedepan kita akan melihat regulasi, apakah refocusing di pembahasan anggaran kita sampaikan dalam bentuk bantuan tidak terduga, tinggal lihat regulasinya mendukung atau tidak,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait